• Selasa, 19 Pebruari 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
Energi

Tumbuh 5,14% di 2018, Penjualan Listrik Didongkrak Kebutuhan Sektor Industri

Industri

Kemenperin Pacu Peningkatan Daya Saing Industri Kaca Nasional

Industri

Industri Kaca Lembaran Tambah Kapasitas Jadi 1,34 Juta Ton

Energi

Tersambung di 16.965 Rumah, Warga Bontang Akui Jargas Praktis, Hemat, Juga Aman

  • Selasa, 19 Pebruari 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Ekonomi
  • Perdagangan
  • Industri
  • Energi
  • Infrastruktur
  • Pariwisata
  • Kemaritiman
  • Pertanian

Bandingkan Dengan Pabrik Kereta Api di Swiss, Menperin: RI Bisa Jadi Pemain Global

  • Sabtu, 26/01/2019 11:03
  • Oleh DeeWaluyo
Berita Lainnya
  • Kemenperin Pacu Peningkatan Daya Saing Industri Kaca Nasional
  • Industri Kaca Lembaran Tambah Kapasitas Jadi 1,34 Juta Ton
  • Di KEK Sei Mangkei, Pertama Kali Kereta Angkut Kontainer Ekspor
  • Penyerapan Tenaga Kerja Industri Manufaktur Terus Meningkat
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kiri) didampingi Plt. Dirjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara (kiri) seusai mengunjungi kantor pusat Stadler Rail Group di Bussnang, Swiss, Jumat (25/1/2019). (Foto: Dok. Kemenperin)

Kami terus memacu industri perkeretaapian nasional agar dapat menguasai pasar domestik dan semakin berperan dalam supply chain industri perkeretaapian untuk pasar global,

JPP, BUSSNANG SWISS -  Industri kereta api nasional dinilai semakin berdaya saing seiring peningkatkan kerja sama dengan perusahaan skala global karena mendapatkan transfer teknologi. Hal ini diwujudkan melalui langkah kolaborasi antara PT INKA (Persero) dan Stadler Rail Group asal Swiss.

“Kalau kita lihat, Stadler adalah salah satu player kereta api di Eropa, juga sebagai produsen nomor 4 di dunia. Ini menjadi momentum yang baik bagi PT INKA sehingga bisa saling memanfaatkan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai mengunjungi kantor pusat Stadler Rail Group di Bussnang, Swiss, Jumat (25/1/2019) waktu setempat.

Menperin menjelaskan, upaya sinergi kedua belah pihak akan terealisasi melalui pembangunan pabrik kereta api terintegrasi dan terbesar di Indonesia milik PT INKA di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jumlah investasi yang bakal digelontorkan mencapai Rp30 triliun, dengan tahap awal yang dikucurkan senilai Rp500 milliar.

Dalam kesepakatannya, PT INKA menyiapkan lahan seluas 84 hektare beserta bangunan. Namun untuk tahap pertama, digunakan seluas 12 Ha. Sementara itu, pihak Stadler menyediakan teknologi, mesin dan pasar. Diperkirakan, total penyerapan tenaga kerja hingga 2.000 orang.

“Dari kerja sama ini, diharapkan akan membuka akses pasar ekspor lebih luas lagi bagi keduanya, baik di Asean maupun regional, di mana masing-masing sudah punya jaringan,” ungkapnya. Dari produksi di Banyuwangi ini, PT INKA bisa fokus di pasar berkembang seperti Bangladesh, India, Sri Lanka dan Filipina, sedangkan Stadler untuk memenuhi pasar seperti Singapura dan Australia.

Dengan penerapan teknologi terbaru, menurut Airlangga, pabrik PT INKA di Banyuwangi nantinya siap memproduksi berbagai jenis kereta mulai dari light rail transit (LRT), metro, sampai yang kereta kecepatan tinggi. Bahkan, melalui penggunaan mesin canggih, pabrik ini mampu memproduksi 4 kereta per hari atau sanggup melampaui 1.000 kereta per tahun.

“Kami terus memacu industri perkeretaapian nasional agar dapat menguasai pasar domestik dan semakin berperan dalam supply chain industri perkeretaapian untuk pasar global,” tegasnya. Saat ini, Indonesia termasuk salah satu pemain industri manufaktur sarana kereta api terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan studi perusahaan independen Jerman, PT INKA berada di posisi 22 dalam jajaran industri kereta api di dunia.

Selain mengunjungi kantor pusat Stadler Rail Group, dalam rangkaian agenda menghadiri perhelatan 2019 World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Menperin juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin perusahaan internasional seperti CEO GE Gas Power Scott Strazik.

“Kalau dari GE, mereka melaporkan terlibat dalam pembangunan power plant di Jawa, yang pengembangannya akan mendekati 3 giga watt. Mereka tentu sangat mengapresiasi terhadap kebijakan yang telah diambil oleh Pemerintah Indonesia saat ini,” paparnya.

Selanjutnya, Menperin juga bertemu dengan perusahaan industri farmasi Abbott. Menurutnya, Abbott memberikan perhatian terhadap adanya kebijakan mengenai lokal konten dan sertifikasi halal. Mereka akan menyesuaikan penerapan dari regulasi tersebut. “Sebagai perusahaan farmasi, pada dasarnya memang sangat mengikuti regulasi. Mereka berharap diberikan waktu yang cukup untuk melakukan implementasi peraturan-peraturannya,” imbuh Airlangga.

Dari berbagai hasil pertemuan dengan para pelaku industri skala global di ajang WEF 2019, Menperin menegaskan, secara umum mereka merasa percaya diri untuk terus berinvestasi di Indonesia karena terciptanya iklim usaha yang kondusif.

“Selain itu, dari WEF 2019, kami berharap perekonomian dunia lebih memiliki kepastian, sehingga pertumbuhannya bisa lebih tinggi lagi. Sebab, bagi Indonesia, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi itu, akan meningkatkan lapangan pekerjaan dan investasi,” tuturnya. (ind)

  • Tags:
  • Menperin Airlangga Hartarto
  • Kereta Api
  • Pt Inka
  • Wef

Lihat Juga

Begini Sensasi Nomadic Tourism di Glamping De’Loano Purworejo

Menteri Amran Saksikan Banjir Jagung di Tuban

Menkominfo Teknologi Digital Perluas Transaksi Secara Lebih Syariah

Langkah Berani KLHK dan KKP Pulihkan Lingkungan

Sekjen Kominfo Dorong Pertumbuhan Masyarakat Hadapi Era Digital

Berita Terbaru

  • BPHN Susun Standar Layanan Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Tak Mampu

  • Akhiri Penantian 87 Tahun, Masjid di Bengkulu Kini Bersertifikat

  • Kemendagri dan BNPP Komitmen Kawal Pemilu 2019 dan Jaga Netralitas

  • Calon Siswa SMA Pradita Dirgantara Ikut Seleksi PPDB

Terpopuler

  • 01

    Dorong Pertumbuhan, Pemerintah Siapkan Kebijakan Tarik Investasi Manufaktur

  • 02

    Indonesia-Azerbaijan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MPP

  • 03

    Kemkominfo: Berkas Kasus Penyebaran KTP-el dan KK di Internet Sudah P21

  • 04

    Integrasikan Tata Kelola Data, Kemenag Luncurkan SINDU

  • 05

    Percepatan Operasionalisasi LSP-P1 Dibahas pada RNPK 2019 

  • 06

    Dua Desa Sulit Air di Blitar dan Jombang Nikmati Air Bersih 

  • 07

    Menghidupkan Kebudayaan dari Akar Rumput

  • 08

    Bantu Daerah Sulit Air, Kementerian ESDM Serahkan 11 Sumur Bor Bagi Warga Gunungkidul

  • 09

    Penetapan Zonasi Sekolah dalam Proses Perampungan

  • 10

    Begini Sensasi Nomadic Tourism di Glamping De’Loano Purworejo

 

 

© Copyright 2019 jpp.go.id

  • Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer