• Kamis, 12 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Magazine
  • Indeks
IPTEK

Lima Program Berkualitas KPI Tahun 2019

IPTEK

Menkominfo: Infrastruktur Digital Perkecil Disparitas Sosial

IPTEK

Menkominfo Tegaskan Pemerintah Terus Bangun Infrastruktur Last Mile

Lingkungan Hidup

Menkominfo Pro Pembangunan Berkelanjutan dan Perlindungan Lingkungan Hidup

  • Kamis, 12 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Ekonomi
  • Perdagangan
  • Industri
  • Keuangan
  • Energi
  • Infrastruktur
  • Pariwisata
  • Kemaritiman
  • Pertanian

Petrokimia Catatkan Ekspor Pupuk Urea Tertinggi Sejak 2013

  • Minggu, 30/06/2019 21:24
  • Oleh Endang Saputra
Berita Lainnya
  • Lepas Ekspor Raya 20.151 Ton Perikanan, KKP Siap Hapuskan Bottleneck
  • Tingkatkan Ekspor Tekstil, Presiden: Kita Sudah Mulai Siapkan ‘Apparel Park’
  • Potensial Kerek Ekspor, IKM Gula Palma Dirangsang Ciptakan Terobosan
  • Surplus Neraca Perdagangan Oktober 2019: Kinerja Ekspor Meningkat, Pemerintah Kembali Fokus Tekan Impor
Ilustrasi pupuk urea produksi PT Petrokimia Gresik Foto: Antara

JPP, GRESIK - PT Petrokimia Gresik (PG) mencatatkan ekspor pupuk jenis Urea tertinggi pada semester I / 2019 yakni sebesar 157,3 ribu ton, sejak perusahaan BUMN tersebut melakukan ekspor pupuk jenis Urea tahun 2013.

Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik, Meinu Sadariyo dalam keterangan persnya di Gresik, Kamis (27/6/2019) mengatakan capaian ini merupakan prestasi meski selama ini Petrokimia lebih dikenal di pasar NPK, dan membuktikan perusahaan yang berkantor pusat di Kabupaten Gresik itu mampu bersaing di pasar Urea.

Dikatakannya, prestasi ini juga selaras dengan kebijakan holding PT Pupuk Indonesia (Persero), dimana perusahaan didorong untuk dapat berkontribusi dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia tengah mengalami defisit neraca perdagangan, sehingga peningkatan nilai ekspor sangat diperlukan untuk menyumbang devisa negara sekaligus mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Langkah ekspor ini merupakan salah satu upaya kami dalam mendukung pemerintah meningkatkan nilai ekspor nasional untuk mengurangi defisit neraca perdagangan, sekaligus mewujudkan diri sebagai perusahaan yang dapat memberikan solusi bagi sektor agroindustri tidak hanya di dalam negeri namun juga di pasar internasional," katanya.

Ia mengatakan, Petrokimia pada bulan Juni 2019 menyumbang catatan ekspor terbesar dengan total kuantum 70,1 ribu ton dalam tiga kali ekspor.

Terbaru, kata dia, ekspor dilaksanakan pada Rabu 26 Juni 2019 sebanyak 5 ribu ton ke Filipina, sebelumnya mengekspor 20 ribu ton Urea ke Sri Lanka (23/6), dan pada tanggal 12 Juni 2019 mengekspor 45,1 ribu ton pupuk Urea menggunakan kapal MV Tomini Dynasty ke India.

"Ini menjadi rekor terbesar kami sepanjang sejarah ekspor urea dalam sekali muat, meski tingginya pasokan Urea (oversupply) serta rendahnya harga Urea di pasar internasional, namun kami mampu bersaing hingga melakukan ekspor ke beberapa negara," katanya.

Sebelumnya, pada April dan Mei 2019 Petrokimia telah mengekspor pupuk Urea ke India masing-masing sebanyak 24,5 ribu ton dan 20,4 ribu ton. Sehingga, total kuantum ekspor Urea Petrokimia ke India sebesar 90 ribu ton hingga Juni 2019.

Selain India, juga mengekspor Urea ke Filipina dan China, dan hingga Juni 2019 total kuantum ekspor ke Filipina sebesar 22,8 ribu ton yang dilakukan dalam tiga kali ekspor, yaitu 12,3 ribu ton pada bulan Maret, 5,5 ribu ton pada bulan Mei, dan terbaru 5 ribu ton pada bulan Juni.

Sedangkan ekspor Urea ke China dilaksanakan pada bulan Mei 2019 dengan total kuantum 24,5 ribu ton.

Meinu menegaskan, capaian positif ekspor ini dilakukan Petrokimia setelah tuntas memenuhi alokasi subsidi petani di Tanah Air.

Selain itu, melengkapi catatan ekspor NPK dan NPS berbagai formula yang telah dilakukan perusahaan ke berbagai negara di berbagai benua.

"Ke depan, kami sedang menjalankan transformasi bisnis untuk meningkatkan penjualan baik di pasar domestik maupun internasional. Dan beberapa negara telah kami jajaki sebagai upaya meningkatkan penjualan pupuk di pasar internasional, tentunya dengan tidak mengabaikan pemenuhan kebutuhan pupuk subsidi di tanah air," katanya.(ant)

 

  • Tags:
  • Petrokimia Gresik
  • Ekspor
  • Pupuk Urea

Lihat Juga

Kemendagri Dorong Kemajuan IPTEK di Lingkungan Pemerintahan

Menteri Tjahjo Tekankan Inovasi Kunci Perbaikan Kualitas Pelayanan Publik

Sikapi SE Menteri PANRB, BKN Minta K/L/D Undurkan Penutupan Pendaftaran CPNS

Perkenalkan 7 Staf Khusus Millenial, Presiden: Saya Minta Mereka Jadi Jembatan Anak-Anak Muda

Berdampak Ekonomis, Pemerintah-DPR Sepakat RUU PDP Masuk Prolegnas 2020

Berita Terbaru

  • Mendagri Harap Pemda Miliki Sistem Keamanan Digital

  • Menhan Ajak KSAD Se-ASEAN Kerja Sama Jaga Perdamaian

  • Sesuai Arahan Presiden, Menhan Akan ‘Review’ Semua Pengadaan Alutsista

  • Presiden Ingin Penguatan Pertahanan yang Bersandar Pada Industri Pertahanan Dalam Negeri

Terpopuler

  • 01

    Terobosan Lagi, Surat Pindah Bisa Diurus di Dukcapil Terdekat

  • 02

    Indonesia Menjadi Produsen Sekaligus Konsumen Terbesar Minyak Sawit

  • 03

    Pusat Kerukunan Umat Beragama Petakan Isu Toleransi Selama 2019

  • 04

    Rasa Bangga Praveen Jordan/Melati Daeva Sumbangkan Emas SEA Games 2019

  • 05

    Empat Pokok Kebijakan Pendidikan “Merdeka Belajar”

  • 06

    Kementerian PANRB: Pencegahan Radikalisme Dimulai Sejak Seleksi CPNS 

  • 07

    Ikuti Jejak Indonesia, Sejumlah Negara Tetangga Gunakan Biodiesel

  • 08

    Sekjen: Kemenag Dukung Penuh Tindaklanjut Inpres Nomor 7 Tahun 2019

  • 09

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

  • 10

    Hemat Devisa, Minyak Biodisel Sanggup Gantikan Impor Solar Senilai Rp 51,73 Triliun

 

 

© Copyright 2019 jpp.go.id

  • Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer