• Kamis, 12 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Magazine
  • Indeks
Infrastruktur

Rayakan Harnus 2019, Kementerian PUPR Bangun Rumah Nelayan dan Bedah RTLH

Kemaritiman

Galadinner Puncak Hari Nusantara akan Dihadiri Presiden Joko Widodo

Kemaritiman

Sekjen KemenPUPR: Hari Nusantara Dibuka dengan Acara Mancing Mania

Kemaritiman

Kementerian PUPR Mendukung Penuh Peringatan Hari Nusantara di Pariaman

  • Kamis, 12 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Ekonomi
  • Perdagangan
  • Industri
  • Keuangan
  • Energi
  • Infrastruktur
  • Pariwisata
  • Kemaritiman
  • Pertanian

Mati Lampu? Balai Kemenperin Ciptakan Penyimpan Daya Listrik Portabel

  • Sabtu, 16/11/2019 18:28
  • Oleh DeeWaluyo
Berita Lainnya
  • Kementan Dorong Kemitraan dan Integrasi antara Kebun dengan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
  • Air Surut, 104 Rumah Warga Terdampak Banjir Bandang Melawi
  • BNPB Harap Inpres Penanggulangan Bencana Segera Terbit
  • Penerbitan Sertifikasi Halal, BPJPH: Kewenangan Tetap di Kemenag
Produk penyimpan energi listrik (powerhouse) yang diberi nama B4TPowerHouse. hasil inovasi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), BPPI Kemenperin. (Foto: Kemenperin)

JPP, JAKARTA - Ketersediaan dan akses layanan energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat saat ini. Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia akan menembus di angka 99% hingga akhir tahun 2019, naik dari rasio elektrifikasi pada tahun lalu yang telah mencapai 98,30%.

Namun demikian, kadangkala ada beberapa masalah yang menyebabkan pelanggan harus mengalami pemadaman listrik. Misalnya yang beberapa waktu lalu dialami di kawasan Jawa bagian Barat. Kejadian ini memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat luas baik itu dari sisi ekonomi maupun sosial.

Melihat kondisi tersebut, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), sebagai salah satu unit litbang di bawah Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, menghadirkan solusi inovasi produk penyimpan energi listrik (powerhouse) yang diberi nama B4TPowerHouse.

“Produk ini mempunyai fungsi untuk menyimpan daya seperti powerbank, namun dengan kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar. Inovasi ini memberikan jawaban atas kebutuhan masyarakat akan energi listrik yang praktis dan siap digunakan kapan saja dan di mana saja, terutama pada kondisi darurat,” kata Kepala BPPI Kemenperin, Ngakan Timur Antara di Jakarta, beberapa waktu lalu.

B4TPowerHouse mempunyai kapasitas 20.000 mAh dan dapat ditingkatkan sesuai dengan pesanan. Masukan untuk pengisian adalah 12 -17 VDC dan dapat dilakukan dari adaptor PLN maupun dari sumber energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sedangkan, keluarannya dapat berupa arus searah bertegangan 5 VDC dan arus bolak-balik bertegangan 220 VAC. 

B4TPowerHouse dapat dimanfaatkan untuk perangkat elektronik seperti lampu, laptop, charging gadget dan lain sebagainya. Pengisian tergantung kapasitas dan kondisi baterainya, yang biasanya 2-3 jam, dan dapat menyalakan lampu LED sampai lebih dari lima hari.

“B4TPowerHouse dapat dibawa ke mana-mana karena desainnya seperti tas koper kecil yang praktis dan ringan sekitar 2 kilogram, serta tahan hujan,” ungkap Kepala B4T Budi Susanto. Inovasi ini merupakan salah satu dari upaya B4T dalam pengembangan teknologi yang berbasiskan baterai ion lithium.

Menurutnya, baterai ion litium pada saat ini merupakan baterai yang sangat canggih karena mampu menyimpan energi listrik yang besar pada ukuran dan berat baterai yang lebih ringan dari jenis baterai lainnya.

“Penelitian dan pengembangan ini akan memanfaatkan sumber daya mineral lokal Indonesia yang kaya, dan dibangun oleh para peneliti Indonesia yang tangguh,” ujarnya. Selain itu, inovasi ini merupakan prioritas riset nasional dan sejalan dengan kebijakan pemerintah, yaitu Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) serta Making Indonesia 4.0 untuk sektor prioritas seperti industri otomotif dan elektronika.

“Diharapkan dengan kemajuan pengembangan teknologi ini akan memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan ketersediaan listrik yang andal dan ekonomis,” imbuhnya.

Budi menceritakan, awal pengembangan produk B4TPowerHouse untuk menjawab permasalahan kebutuhan energi di daerah-daerah yang belum terjangkau aliran listrik. Ke depannya, produk ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk dijadikan sebagai sumber energi bagi kebutuhan yang lebih luas.

B4T juga mengembangkan beberapa varian produk baterai lainnya dengan kapasitas serta fungsi penggunaan yang berbeda-beda. Produk-produk baterai ini meliputi baterai telepon genggam yang memiliki kapasitas 2.000 mAh, powerbank dengan kapasitas sebesar 7.000 mAh, serta baterai untuk motor listrik.

Adapun penelitian tentang pengembangan produk-produk baterai ini sudah dilakukan sejak tahun 2013. Penelitian ini pada mulanya difokuskan pada pengembangan sel baterai, lalu dilanjutkan dengan pengembangan dari masing-masing produk. “Penelitian dan pengembangan produk B4TPowerHouse mulai dilakukan sejak tahun 2017,” jelas Budi. (ind)

  • Tags:
  • Kepala BPPI Ngakan Timur Antara
  • Listrik

Lihat Juga

Beri Perhatian Signifikan pada Inovasi Desa, Kemendes Raih Apresiasi

Kemristek Fasilitasi Pengembangan Alih Teknologi Perguruan Tinggi

Menkominfo: Infrastruktur ICT Wujudkan Misi Menuju Negara Digital

Menkominfo Sebut Indonesia Punya Potensi Lahirkan Decacorn Baru

Pajak Platform Digital Bisa Bangun Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia

Berita Terbaru

  • Mentan Kukuhkam Tiga Profesor Ristek Lingkungan Kementan

  • Mentan Lama Titip Empat Komoditas Strategis ke Mentan Yasin Limpo

  • Hoax Anggota Densus 88 Korban Penembakan di Kabupaten Intan Jaya

  • Hoaks, Surat BKN tentang Pembekalan CPNS Berbiaya Rp750.000

Terpopuler

  • 01

    Terobosan Lagi, Surat Pindah Bisa Diurus di Dukcapil Terdekat

  • 02

    Indonesia Menjadi Produsen Sekaligus Konsumen Terbesar Minyak Sawit

  • 03

    Pusat Kerukunan Umat Beragama Petakan Isu Toleransi Selama 2019

  • 04

    Empat Pokok Kebijakan Pendidikan “Merdeka Belajar”

  • 05

    Kementerian PANRB: Pencegahan Radikalisme Dimulai Sejak Seleksi CPNS 

  • 06

    Rasa Bangga Praveen Jordan/Melati Daeva Sumbangkan Emas SEA Games 2019

  • 07

    Ikuti Jejak Indonesia, Sejumlah Negara Tetangga Gunakan Biodiesel

  • 08

    Sekjen: Kemenag Dukung Penuh Tindaklanjut Inpres Nomor 7 Tahun 2019

  • 09

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

  • 10

    Hemat Devisa, Minyak Biodisel Sanggup Gantikan Impor Solar Senilai Rp 51,73 Triliun

 

 

© Copyright 2019 jpp.go.id

  • Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer