• Sabtu, 14 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Magazine
  • Indeks
Industri

Inilah 7 Tantangan Industri di Tanah Air

Kemaritiman

Optimalkan Pengelolaan Potensi Kelautan Indonesia, Menteri Edhy Dorong Pengembangan Wisata Bahari

Kemaritiman

Peluang RI - Singapura Kerja Sama Konservasi, Karantina, Hingga Budidaya Perikanan

Keuangan

Ini Langkah Pemerintah Perkuat Perekonomian Nasional

  • Sabtu, 14 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Ekonomi
  • Perdagangan
  • Industri
  • Keuangan
  • Energi
  • Infrastruktur
  • Pariwisata
  • Kemaritiman
  • Pertanian

CEO Aruna: Melalui Teknologi Informasi Nelayan Dapat Akses Pasar Global

  • Kamis, 31/10/2019 14:50
  • Oleh Endang Saputra

#DismedFMB9

Pilihan Redaksi
  • Kemenhub Turut Kembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
  • Hari Nusantara Momentum Sinergi Pemerintah Angkat Potensi Maritim
  • Rayakan Harnus 2019, Kementerian PUPR Bangun Rumah Nelayan dan Bedah RTLH
  • Kemenhub: Jadi Anggota Dewan IMO Dukung Pembangunan SDM Unggul
  • fmb9pemerataandigital.jpg
  • Farid Naufal Aslam sebagai CEO Aruna.id pada acara diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kemkominfo Jakarta, Kamis (31/10/2019) Foto: JPP

JPP, JAKARTA - "Melalui kemajuan teknologi informasi, maka para nelayan dari seluruh wilayah Indonesia yang menjadi mitra kami dapat mengakses pasar global," tukas Farid Naufal Aslam sebagai CEO Aruna.id pada acara diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kemkominfo Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Berdiri sejak 2016, Aruna.id adalah perusahaan rintisan (startup) dengan platform e-commerce untuk memasarkan produk perikanan dengan aplikasi mobile. Aruna.id yang bermitra lebih dengan 5.073 nelayan di 17 Provinsi Indonesia, pendanaan Aruna saat ini masih berasal dari para investor dalam negeri.

"Kami juga membentuk komunitas anak muda berusia 20-30 tahun yang membantu memasarkan produk tangkapan nelayan ini. Produknya paling banyak diekspor ke luar negeri dengan pasar utama seperti Malaysia, Singapura, China bahkan hingga ke AS. Produk yang dijual mulai dari lobster, udang, kepitig hingga ikan tuna," papar Farid bersemangat.

Menurutnya, nelayan yang jadi mitranya tak ada yang dari pulau Jawa malah paling banyak dari daerah 3T (terluar, terpecil, dan tertinggal). "Kami menghubungkan mereka dengan teknologi informasi dan dapat mengakses pasar global. Sangat terbantu dengan adanya infrastruktur telekomunikasi seperti Palapa Ring," tambahnya. 

Ia menambahkan sebelum ada Palapa Ring Timur, kami kesulitan mengontak atau menghubungi para mitra nelayan terutama di daerah 3T. Termasuk daerah Raja Ampat di Papua Barat. "Bahkan sampai berhari-hari kami tak bisa menghubungi mereka. Sekarang tidak lagi," tukasnya.

"Kami bercita-cita pada tahun 2045, Indonesia menjadi usat maritim dunia. Untuk itu kami mendidik para mitra agar mengenal dan memanfaatkan teknologi informasi dalam mengakses pasar global dengan aplikasi dari kami. Kami menawarkan pasar yang konsisten dan harga yang kompetitif buat mereka. Akhirnya mereka tertarik bergabung dengan kami," jelas Farid.

Ia menjelaskan bahwa pasar yang paling besar adalah China dan Amerika Serikat."Bahkan karena permintaan pasar begitu besar sehingga kami belum sanggup memenuhinya. Perang dagang antara dua negara besar tersebut, China dan AS justru menguntungkan kami. Sebab permintaan untuk memenuhi pasokan produk perikanan beralih ke Indonesia," tambahnya.

Farid mengakui, meskipun aplikasi Aruna saat ini masih terbatas hanya beberapa mitranya, permintaan sumber daya kelautan, seperti ikan dan kepiting melimpah ruah. Namun sayang pasokan atau ketersediaan sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia terbatas. 

Hadir pula pembicara lain yaitu Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo Widodo Muktiyo, Anang Latif sebagai Dirut Bakti, Asli Brahmana sebagai VP Media dan Digital PT Telkom Indonesia, dan Ritchie Gunawan sebagai VP Ruang Guru.

Acara FMB9 ini bisa diikuti secara langsung di www.fmb9.go.id, FMB9ID_ (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID_IKP (Youtube), mulai pukul 13.00 WIB.***

  • Tags:
  • Aruna.id
  • Farid Naufal Aslam Sebagai CEO Aruna.id
  • Produk Perikanan
  • E-commerce

Lihat Juga

ASEAN Sepakat Seragamkan Standar Kompetensi Tenaga Profesional Pariwisata

Indonesia Promosikan Tujuh Destinasi Wisata MICE di ITB Asia 2019

Indonesia Raih Tiga Penghargaan dalam Travel Weekly Asia 2019 Readers Choice Awards Singapura

Begini Cara Kemenpar Siapkan Program SDM Unggul Bidang Pariwisata

Tiga Hal Ini Dibutuhkan Untuk Tingkatkan Kualitas Calender of Event 2020

Berita Terbaru

  • Ini Langkah Pemerintah Perkuat Perekonomian Nasional

  • Indonesia Bangun Kawasan Pusat Keuangan Syariah Internasional

  • Pesan Menkeu di Hakordia; Semangat Membentuk Lingkungan Anti Korupsi

  • PKPU Terbit Sesuai Peraturan dan Tak Bertentangan dengan UU

Terpopuler

  • 01

    Pusat Kerukunan Umat Beragama Petakan Isu Toleransi Selama 2019

  • 02

    Indonesia Menjadi Produsen Sekaligus Konsumen Terbesar Minyak Sawit

  • 03

    Rasa Bangga Praveen Jordan/Melati Daeva Sumbangkan Emas SEA Games 2019

  • 04

    Hemat Devisa, Minyak Biodisel Sanggup Gantikan Impor Solar Senilai Rp 51,73 Triliun

  • 05

    Empat Pokok Kebijakan Pendidikan “Merdeka Belajar”

  • 06

    Kementerian PANRB: Pencegahan Radikalisme Dimulai Sejak Seleksi CPNS 

  • 07

    Ikuti Jejak Indonesia, Sejumlah Negara Tetangga Gunakan Biodiesel

  • 08

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

  • 09

    Pendataan Ulang Seluruh Perkebunan Sawit

  • 10

    Filosofi “Ala Bisa Karena Biasa” dalam Pembinaan Atlet Tembak TNI

 

 

© Copyright 2019 jpp.go.id

  • Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer