• Jumat, 06 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Magazine
  • Indeks
IPTEK

Lima Perusahaan Ini Penerima Award Loyal Customer

Keuangan

Saran Menko Luhut Kepada Para Investor: Transfer Teknologi Membuat Anda Akan Terus Diingat

Energi

Nelayan Semarang Hemat Biaya Melaut Dengan Konkit Bantuan Kementerian ESDM

Pemerintahan

Sesditjen Dukcapil: Data Penduduk Aman, ADM Tidak Menyimpan Data

  • Jumat, 06 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Humaniora
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • IPTEK
  • Sosial Budaya
  • Perdesaan
  • Lingkungan Hidup
  • Bencana

Angin Kencang Terjang Kota Batu, Satu Warga Tewas

  • Senin, 21/10/2019 12:24
  • Oleh R Nuraini
Berita Lainnya
  • Kementerian PUPR Salurkan BSPS Untuk 336 Rumah Terdampak Bencana
  • Kapolda: 2 Anggota TNI Korban Ledakan Granat Asap di Monas
  • Mengenal Lebih Dekat Sirumba PUPR
  • BNPB: Bencana Sepanjang 2019 Masih Didominasi Hidrometeorologi
Suasana sejumlah atap rumah yang hancur usai diterjang angin puting beliung di Desa Sumber Brantas, Batu, Jawa Timur, Senin (21/10/2019). Bencana angin puting beliung yang menerjang tiga desa di wilayah utara kota Batu, Malang pada Sabtu (19/10) dan Minggu (20/10) lalu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan sedikitnya 1.182 orang mengungsi. ANTARA FOTO/Unggul Prabowo

JPP, JAKARTA - Angin kencang menerjang Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Sabtu (19/10/2019) sekitar pukul 23.30 WIB, hingga Minggu (20/10/2019). Peristiwa tersebut menyebabkan satu warga atas nama Sodiq meninggal dunia, sejumlah orang mengalami luka-luka dan mengalami gangguan saluran pernafasan.

Selain melumpuhkan hampir seluruh wilayah Desa Sumberbrantas, angin kencang tersebut juga merusak sedikitnya 20 rumah, fasilitas umum, jaringan komunikasi dan jaringan listrik di Desa Sumbergondo. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, banyak pohon yang tumbang sehingga mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun dan fasilitas umum lainnya.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Batu telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur, unsur TNI/Polri dan para relawan. Tim juga telah melakukan evakuasi masyarakat terdampak ke pos pengungsian yang telah didirikan beserta dapur umum.Adapun data warga yang dievakuasi ke sejumlah posko pengungsian di antaranya; Posko PB BPBD Kota Batu 379 jiwa, Rumas Dinas Wali Kota 122 jiwa, Balai Desa Punten 530 jiwa, Balai Desa Tulungrejo 40 jiwa, SDN 1 Punten 173 jiwa, Balai Desa Sidomulyo 7 jiwa, Kantor Kelurahan Songgokerto 19 jiwa. Sedangkan posko lain yang sedang dipersiapkan adalah Posko Kelurahan Sisir, Posko GOR Ganesa, Posko Balai Desa Sumbergondo dan Sekretariat PGRI.

Beberapa rekomendasi sebagai rencana tindak lanjut yang telah disepakati ialah dengan mengevakuasi seluruh warga yang berada di Desa Sumberbrantas, menutup jalur lalu lintas Kota Batu menuju Kabupaten Mojokerto via Cangar, Unsur-unsur dan pihak berwajib seperti TNI, Polri, dan Satpol PP mengamankan lokasi terdampak yang ditinggalkan, dan menyalurkan bantuan kebutuhan mendesak seperti bahan makanan, air mineral, perlengkapan bayi, perlengkapan bersih diri, selimut. 

Pihak BPBD Provinsi Jawa Timur sendiri telah mengirimkan personel dan bantuan berupa; Paket Sandang 1300, Matras 250, Tikar 250, Masker 2000, Selimut 250, Peralatan dan keperluan Balita 250, Obat-obatan, Popok Bayi dan Pembalut Wanita.

Masa Pancaroba

Menurut hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena angin kencang tersebut merupakan tanda-tanda peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan atau yang lebih dikenal dengan masa pancaroba. Adapun ciri-ciri dari angin kencang pada masa pancaroba tersebut pada umumnya bergerak dengan kecepatan maksimal hingga 45 km/jam atau lebih. Sedangkan sifat hempasannya bergerak secara horisontal dengan durasi panjang dan berpotensi menimbulkan dampak kerusakan.

Angin pada masa pancaroba dapat berlangsung hingga lebih dari sepekan. Jika melihat tanda-tanda angin kencang yang sudah terjadi sejak awal Oktober, maka diperkirakan periode tersebut tidak berlangsung lama seiring dengan bergantinya cuaca ekstrem lainnya. (bnpb)

  • Tags:
  • Bencana Alam
  • Angin Kencang
  • Korban Meninggal

Lihat Juga

Living Constitution Bisa Saja Diterapkan di Indonesia

HUT Ke-74 RI, Presiden: Keutuhan NKRI adalah Segala-galanya

Presiden Jokowi Minta Dukungan Pindahkan Ibu Kota Negara

Presiden Yakin Persatuan Bawa Indonesia Berdiri Tegak Selama-lamanya

Presiden Sebut DPD Ujung Tombak Penjaga Nilai-Nilai Kearifan Lokal

Berita Terbaru

  • Menteri Edhy Berharap Perizinan Kapal Ikan Bisa Selesai Satu Jam

  • Januari - November 2019, KKP Tangkap 56 Kapal Ikan Ilegal

  • Menteri KKP Ajak Pelaku Usaha Ciptakan Iklim Kondusif Budi Daya Ikan

  • Pelni Siapkan Seluruh Armada Hadapi Natal dan Tahun Baru

Terpopuler

  • 01

    BPJPH Klarifikasi Tous Les Jours, Beri Pembinaan Sertifikasi Halal

  • 02

    Kapolda: 2 Anggota TNI Korban Ledakan Granat Asap di Monas

  • 03

    Peluang Besar Indonesia - Korea Kerja Sama Tumbuhkan Industri Kreatif

  • 04

    Kejar Target Bauran Energi 2025 Butuh Investasi EBT Hingga USD36,95 Miliar

  • 05

    Hindari Penyesatan Informasi, Kemenhub Imbau Masyarakat Hati-Hati Beli Tiket Pesawat ‘Online’

  • 06

    Menko PMK Dorong Percepatan Izin BPOM untuk Produk UMKM

  • 07

    Ini Daftar ASN Berprestasi Penerima Anugerah ASN 2019

  • 08

    Merentas Jalan Kemandirian Penyandang Disabilitas

  • 09

    Menkes Kumpulkan Kepala Dinas Kesehatan Daerah untuk Selesaikan Defisit JKN

  • 10

    Hadapi Era Digital, Indonesia Butuh Banyak Tenaga Ahli Coding

 

 

© Copyright 2019 jpp.go.id

  • Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer