• Minggu, 17 Pebruari 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
Industri

Kemenko Maritim Sambut Baik Dukungan BPOM terkait Ekspor Garam Rakyat

Infrastruktur

Bukan Hanya Turis, Infrastruktur Bali Baru Juga Untuk Masyarakat Lokal

Pariwisata

Indonesia Bukukan Transaksi Puluhan Miliar dari Tiga Hari Promosi Wisata di Italia

Pariwisata

Menpar Upayakan Candi Borobudur Agar Semakin Diminati Wisatawan Milenial

  • Minggu, 17 Pebruari 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Humaniora
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • IPTEK
  • Sosial Budaya
  • Perdesaan
  • Lingkungan Hidup
  • Bencana

Tim FHC Kemenkes Sweeping Campak dan Gizi Buruk

  • Jumat, 09/02/2018 09:27
  • Oleh R Nuraini
Berita Lainnya
  • Target Kemenkes Meningkatkan Universal Health Coverage
  • PKH Harus Dimanfaatkan untuk Peningkatan Gizi Anak
  • Kemenkes Kirim 100 Dus Alat Tes Cepat DBD ke Papua
  • 1.495 Orang Lulus Seleksi CPNS Kemenkes
Kondisi anak-anak di pedalaman Papua.

JPP, ASMAT - Tim Flying Health Care (FHC) Kemenkes RI gelombang 3 mengecek (sweeping) alur kerja pemberian imunisasi campak pascapencabutan kasus luar biasa di Kabupaten Asmat.

Kegiatan pengecekan tersebut digalang bersama tim kesehatan TNI-AD, TNI-AL, dan Polri. Sebanyak 22 anggota tim gabungan kesehatan dibagi ke dua distrik, yakni Sirets dan Akat. 

Tim FHC Kemenkes yang diperkuat oleh PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Franky dan Iqbal disebar ke dua distrik tersebut. Dua perawat dari RSAB Harapan Kita dan RSCM-pun turut dilibatkan.

Perjalanan dari distrik Agats ke Akat membutuhkan waktu 45 menit hanya bisa ditempuh via sungai dengan speedboat. Sepanjang perjalanan, tim melihat rumah-rumah bivak ataupun perahu ketinting yang ditinggali keluarga suku Asmat di tepian sungai. 

"Misi kami melakukan pengecekan pemberian vaksin campak dan gizi buruk serta memberi pelayanan serta penyuluhan kesehatan kepada masyarakat," jelas dr. Franky.

Setiba di Agats, tim langsung mendata fasilitas kesehatan beserta data lain yang dibutuhkan. "Sebelumnya, ada 101 anak terkena campak di Akat sejak September-Desember 2017," jelas Kepala Puskesmas Ayam Distrik Akat Teguh Sunarto.

Sedangkan cakupan imunisasi campak di 12 kampung telah terlayani sebanyak 1.470 anak per 28 Januari 2018. Kasus campak dengan komplikasi, diakui Teguh, sering ditemukan di kampung Fakan.

Dengan capaian optimal tersebut, Teguh dan timnya yang terdiri dari 5 bidan serta 6 perawat dibantu sekira 19 kader kesehatan. "Kami rutin lakukan pusling (puskesmas keliling) setiap dua hari sekali karena enam kampung tidak ada pustu (puskesmas pembantu)," jelas Teguh.

Mendengar keterangan tersebut, Franky mengacungi jempol kepada tim Puskesmas Ayam. Lantaran ia sempat mengecek satu kampung terdekat dengan jumlah penderita campak terbanyak. Hasilnya, lima anak yang sempat terkena campak sekira dua minggu lalu telah sehat dan pulih.

"Campak nihil dan tak ada temuan baru. Dicek lagi pemberian vitamin A sekaligus sweeping campak," ujar Franky menegaskan.

Dia pun meminta warga yang anaknya sempat terkena campak agar tak khawatir. Lantaran setelah seminggu terpapar virus, tubuh anak akan membentuk antibodi campak. Sehingga diperkirakan kebal pada penyakit tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Namun, dia juga berpesan agar sebaiknya anak yang belum terkena divaksinasi. Sedangkan yang pernah campak bisa mengantisipasi terulang kembali dengan vaksin juga.

Untuk mendukung gizi keluarga, Puskesmas Ayam juga rutin membagikan makanan bernutrisi untuk sarapan bagi ibu hamil. Program 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) telah dijalankan setiap hari sejak setahun lalu untuk mendukung nutrisi ibu sejak kehamilan hingga bayi lahir.

"Gizi buruk belum ditemukan lagi. Kalau gizi kurang masih ada dengan temuan dua anak di bivak yang sudah dirujuk ke RSUD Agats," jelas Teguh.

Sementara itu, Iqbal yang melakukan pengecekan di distrik Sirets menegaskan, cakupan imunisasi campak di 8 kampung menunjukkan sekitar 918 anak telah terlayani. (kes)

  • Tags:
  • Campak
  • Gizi Buruk
  • Asmat
  • Kemenkes
  • Tim FHC

Lihat Juga

Begini Sensasi Nomadic Tourism di Glamping De’Loano Purworejo

Penyerapan Tenaga Kerja Industri Manufaktur Terus Meningkat

Menteri Amran Saksikan Banjir Jagung di Tuban

Menkominfo Teknologi Digital Perluas Transaksi Secara Lebih Syariah

Langkah Berani KLHK dan KKP Pulihkan Lingkungan

Berita Terbaru

  • KLHK Tingkatkan Deteksi Dini Kebakaran Hutan dan Lahan

  • Pemkot Padang Terus Upayakan Penerima KIP Tepat Sasaran

  • Belanja Riset Indonesia 2016-2017 Mencapai Rp30,8 Triliun

  • Indonesia dan Norwegia Saling Menguatkan Kerja Sama REDD+

Terpopuler

  • 01

    Kampung Coklat Itu Bernama Batang

  • 02

    Dorong Pertumbuhan, Pemerintah Siapkan Kebijakan Tarik Investasi Manufaktur

  • 03

    Indonesia-Azerbaijan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MPP

  • 04

    Kemkominfo: Berkas Kasus Penyebaran KTP-el dan KK di Internet Sudah P21

  • 05

    Integrasikan Tata Kelola Data, Kemenag Luncurkan SINDU

  • 06

    Percepatan Operasionalisasi LSP-P1 Dibahas pada RNPK 2019 

  • 07

    Dua Desa Sulit Air di Blitar dan Jombang Nikmati Air Bersih 

  • 08

    Menghidupkan Kebudayaan dari Akar Rumput

  • 09

    Penetapan Zonasi Sekolah dalam Proses Perampungan

  • 10

    Begini Sensasi Nomadic Tourism di Glamping De’Loano Purworejo

 

 

© Copyright 2019 jpp.go.id

  • Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer