
JPP, BOGOR - Pengurus Dewan Asuransi Indonesia (DAI) menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/12/2017) siang, untuk mendapatkan arahan dalam pengelolaan dana asuransi.
“Kami dari Dewan Asuransi mengharapkan arahan dari Presiden dalam usaha memperbesar industri asuransi, karena tidak bisa kita pungkiri bahwa kondisi asuransi sekarang sudah besar, Rp 1.200 triliun lebih,” ujar Ketua Umum DAI Hendrisman Rahim kepada wartawan usai diterima Presiden.
Menurut Hendrisman, DAI ingin memperbesar usaha industri asuransi yang pada akhirnya fund atau dana yang dikumpulkan dari asuransi ini bisa digunakan lebih baik lagi untuk investasi dalam hal meningkatkan pembangunan di Indonesia.
Hendrisman menjelaskan, asuransi Indonesia berada pada ranking 74 dunia. Tapi total premi yang bisa dikoleksi dari industri asuransi itu pada level 34 dunia.
“Artinya, kalau kita naikkan 1 atau 2 persen saja, itu ranking kita pada total premi pasti akan jauh lebih naik lagi. Karena pada nomor-nomor di atas kita itu adalah negara-negara yang sudah mature asuransi, tidak akan berkembang lagi, kita masih bisa mengejar itu,” ulas Hendrisman.
Untuk itu, Hendrisman menjelaskan, pihaknya akan menunjukkan berapa besar potensi industri asuransi di Indonesia. “Makanya ini harus dikelola dengan benar sehingga ini bisa menjadi suatu fund yang besar bagi pembangunan Indonesia,” ucapnya.
Padang Kota Asuransi
Sementara itu, Ketua Panitia Hari Asuransi Nasional 2017 Wahyu Wibowo mengemukakan peringatan Hari Asuransi yang jatuh pada 18 Oktober diperingati secara serial dan puncaknya pada 9-10 Desember 2017 di Padang, Sumatra Barat.
Wahyu menyebutkan pada puncak peringatan Hari Asuransi, sejumlah acara akan digelar, seperti pengumuman Kota Padang sebagai Kota Asuransi, Festival Asuransi dan pemecahan rekor MURI penerbitan polis dalam sehari.
Saat menerima pimpinan Dewan Asuransi Indonesia, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. (stkb/bpmi/nbh)