• Jumat, 20 April 2018
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
Internasional

Indonesia Siapkan Tiga Paket Kunjungan dan Kegiatan Budaya Sehari Penuh

Internasional

Sambut Annual Meeting IMF-WB, Indonesia Beri Penanganan Keamanan Tertinggi

Hukum

Kemkominfo Kembali Surati Facebook Soal Kebocoran Data Pelanggan

Pemerintahan

Meski Cuti Bersama Ditambah, Pelayanan Publik Dipastikan Tetap Beroperasi

  • Jumat, 20 April 2018
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Peristiwa
  • Lintas Daerah
  • Internasional

Rusak Citra, Presiden Jokowi Minta Diskriminasi Kelapa Sawit Dihentikan

  • Selasa, 14/11/2017 16:21
  • Oleh Berry
Berita Lainnya
  • Presiden Sebut Industri Fesyen Indonesia Punya Masa Depan Cerah
  • Kemenkop UKM Minta Koperasi dan UMKM Manfaatkan PLUT
  • Presiden: Jangan Sampai Lepas dari Nilai Agama, Kebudayaan dan Tradisi
  • Ekspor Komponen Otomotif Nasional Naik 13 Kali Lipat
Presiden Jokowi mengangkat isu kelapa sawit dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 40 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-UNI EROPA di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina, Selasa (14/11/2017). (Foto: BPMI Setpres)

JPP, MANILA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat isu kelapa sawit dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 40 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-UNI EROPA di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina, Selasa (14/11/2017).

Menurut Presiden Jokowi, isu kelapa sawit sangat dekat dengan upaya pengentasan kemiskinan, mempersempit gap pembangunan, serta pembangunan ekonomi yang inklusif.

Apalagi, saat ini terdapat 17 juta orang Indonesia yang hidupnya, baik langsung maupun tidak langsung, terkait dengan kelapa sawit, di mana 42 persen lahan perkebunan kelapa sawit dimiliki oleh petani kecil.

Karena itu, dalam pidatonya Presiden Jokowi meminta agar diskriminasi terhadap kelapa sawit di Uni Eropa segera dihentikan. Sejumlah sikap dan kebijakan yang dianggap merugikan kepentingan ekonomi dan merusak citra negara produsen sawit juga harus dihilangkan.

"Resolusi Parlemen Uni Eropa dan sejumlah negara Eropa mengenai kelapa sawit dan deforestasi serta berbagai kampanye hitam, tidak saja merugikan kepentingan ekonomi, namun juga merusak citra negara produsen sawit," ujar Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia paham pentingnya isu "sustainability". Oleh karena itu, berbagai kebijakan terkait sustainability telah diambil, termasuk pemberlakuan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Pernyataan Presiden Jokowi ini juga mendapat dukungan penuh PM Malaysia. (bpmi/nbh)

  • Tags:
  • Rusak Citra
  • Presiden Jokowi
  • Minta Diskriminasi Kelapa Sawit Dihentikan

Lihat Juga

Evaluasi Penerapan e-Government, Pemerintah Gandeng 5 Perguruan Tinggi

Empat Kiat Agar Mampu Bersaing di Era Industri 4.0

Kemhan Dukung Pelaksaaan Kemah Bela Negara Kwarnas Pramuka

Mendikbud: Hasil UN dan Peranan Kepsek Kunci dari Pemajuan Pendidikan

Sinergi Pusat dan Daerah untuk Percepatan Penyaluran Dana Desa 2018

Berita Terbaru

  • Perpres Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik

  • Patin Didorong Jadi Menu Utama Makanan Jemaah Haji Indonesia

  • Kuatkan Sinergi dan Kepaduan DIDU, Pemerintah Tata dan Petakan SDM Sesuai PSN

  • Mayoritas Madrasah Milik Swasta, Implementasi TASS Digenjot

Terpopuler

  • 01

    Revisi Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2018

  • 02

    Belum Optimal, Kemkominfo Ingatkan Lima Tugas Humas Pemerintah

  • 03

    Ketua DPD Siap Melawan Siapapun yang Ingin Merusak Kerukunan Beragama

  • 04

    Pemerintah Meningkatkan Kompetensi Perawat Indonesia di Jepang

  • 05

    Menteri Rini Apresiasi Layanan BPJS Kelas Eksekutif RS Pelni

  • 06

    Perbaiki Regulasi Home Base Dosen, Kemenristekdikti: Ke Depan Tidak Lagi di Prodi

  • 07

    Diaspora Amerika Serikat Bangun Sekolah Berasrama di Papua

  • 08

    FMB9: Indonesia Siap Menuju Industri 4.0

  • 09

    Ekonomi Digital, Dirjen Aptika: Bukan Genre Baru, Tapi Cara Baru Berkegiatan Ekonomi

  • 10

    Menperin: Lima Sektor Industri Jadi Pendorong Perkembangan Revolusi Industri 4.0

 

 

© Copyright 2018 jpp.go.id

  • Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer