• Selasa, 10 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Magazine
  • Indeks
Pemerintahan

FMB9 Menjawab Kontroversi SKB 11 Menteri

Energi

Ikuti Jejak Indonesia, Sejumlah Negara Tetangga Gunakan Biodiesel

Pemerintahan

Peringati Hakordia, ESDM Raih Pengelola LHKPN Terbaik

Kemaritiman

Peringati Hakordia, Tekad KKP Wujudkan Kementerian Bersih Tanpa Korupsi

  • Selasa, 10 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Polhukam
  • Politik
  • Hukum
  • Hankam
  • Pemerintahan
  • Internasional

Hadapi Beragam Tantangan, Presiden Jokowi Minta Soliditas ASEAN Plus Three Diperkuat

  • Rabu, 06/11/2019 10:35
  • Oleh Berry
Berita Lainnya
  • Pemerintah Masih Mempertimbangkan Perppu KPK
  • Presiden Ingin Kesadaran Antikorupsi Mulai Ditumbuhkan di Sekolah
  • Pesan untuk Generasi Muda, Presiden: Korupsi Itu Tidak Boleh, Sekecil Apa Pun
  • Pabrik Baru Polyethylene di Cilegon Bisa Hemat Devisa Rp 8 Triliun

JPP, BANGKOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa tantangan yang dihadapi kawasan akan semakin besar, rivalitas geopolitik dan geoekonomi semakin meruncing. Selain itu, lanjut Presiden, tantangan keamanan tradisional dan non-tradisional semakin meningkat.

“Ancaman resesi ekonomi menghantui negara di kawasan. Situasi tersebut diperparah dengan meningkatnya proteksionisme dan ketidakpastian penyelesaian perang dagang,” ujar Presiden Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-22 ASEAN Plus Three (APT) atau ASEAN plus Jepang, RRT, dan Korea Selatan, di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Senin (4/11/2019).

Untuk menyikapi dinamika tersebut, menurut Presiden, dua hal yang harus dilakukan, yaitu pentingnya memperkuat saling percaya (strategic trust) dan pentingnya solidaritas dalam menghadapi bencana. “Strategic Trust harus dikokohkan, rasa saling percaya harus terus dipupuk, habit of dialogue harus terus dikedepankan,” tutur Presiden.

Presiden Jokowi juga mengingatkan jika strategic trust melemah maka kekuatan kawasan akan goyah, dan perdamaian dan kemakmuran kawasan akan menjadi taruhan. Sementara itu, solidaritas dalam menghadapi bencana juga sangat penting karena kawasan Asia Timur menghadapi tantangan yang sama, yaitu rentan terhadap bencana alam.

Bahkan, kerugian akibat bencana di kawasan kita pada tahun 2016 (misalnya) tercatat sebesar 91 miliar dollar AS. “Dalam hal ini, saya tegaskan kembali pentingnya bersinergi memperkuat ketahanan finansial menghadapi bencana, termasuk dengan mengembangkan pembiayaan dan asuransi untuk risiko bencana,” jelas Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi menyambut baik inisiatif pembiayaan risiko bencana dan upaya pemulihan cepat pascabencana melalui Fasilitas Asuransi Risiko Bencana Asia Tenggara (SEADRIF) “Saya mengajak semua negara APT untuk berkontribusi dalam mengembangkan dan memperkuat mekanisme ini,” ujar Presiden Jokowi.

Tumbuh Makin Solid

Sebelumnya, pada awal pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa setelah lebih dari dua dekade, APT telah tumbuh menjadi sebuah mekanisme solid di kawasan dalam menghadapi berbagai tantangan. Dari mekanisme penguatan cadangan devisa hingga ketahanan pangan dan dari mekanisme respons tanggap darurat bencana hingga deteksi awal krisis ekonomi.

“Singkat kata, APT adalah jangkar stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan di kawasan,” ucap Presiden.

Selain dihadiri pemimpin negara-negara ASEAN, KTT APT ini juga dihadiri oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang. (stkb/kmlu/nbh)

  • Tags:
  • Presiden Jokowi
  • Soliditas Asean Plus Three
  • Diperkuat

Lihat Juga

Memasuki Tahun Kelima, Gerakan Nasional Revolusi Mental Semakin Diperkuat

Cara Kementan Hapus Ruang Kompromi Bagi Koruptor

Sambut Tahun 2019, Presiden Ajak Masyarakat Bersikap Optimistis

Presiden Sebut Indonesia Sedang Hijrah Menuju Kemajuan

Tidak Instan, Pembangunan Perlu Proses dan Perjuangan

Berita Terbaru

  • Bantah Intervensi, Presiden Sebut Munas Urusan Internal Golkar

  • Indonesia Siap Memperjuangkan Agenda Pengendalian Iklim Asia Pasifik di COP 25 UNFCCC

  • Menteri LHK Tegaskan Komitmen Indonesia Menangani Sampah Laut

  • Taman Nasional Way Kambas Lampung Paling Banyak Dihuni Badak Sumatera

Terpopuler

  • 01

    Peluang Besar Indonesia - Korea Kerja Sama Tumbuhkan Industri Kreatif

  • 02

    Kejar Target Bauran Energi 2025 Butuh Investasi EBT Hingga USD36,95 Miliar

  • 03

    The Straits Times Nobatkan Presiden Jokowi sebagai Asian of the Year 2019

  • 04

    Terobosan Lagi, Surat Pindah Bisa Diurus di Dukcapil Terdekat

  • 05

    Indonesia Menjadi Produsen Sekaligus Konsumen Terbesar Minyak Sawit

  • 06

    Sekjen: Kemenag Dukung Penuh Tindaklanjut Inpres Nomor 7 Tahun 2019

  • 07

    Pusat Kerukunan Umat Beragama Petakan Isu Toleransi Selama 2019

  • 08

    Filosofi “Ala Bisa Karena Biasa” dalam Pembinaan Atlet Tembak TNI

  • 09

    Saran Menko Luhut Kepada Para Investor: Transfer Teknologi Membuat Anda Akan Terus Diingat

  • 10

    Kemenag Tarik Soal Ujian Semester tentang Khilafah

 

 

© Copyright 2019 jpp.go.id

  • Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer