• Senin, 09 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Magazine
  • Indeks
Pertanian

Indonesia Menjadi Produsen Sekaligus Konsumen Terbesar Minyak Sawit

Energi

Hemat Devisa, Minyak Biodisel Sanggup Gantikan Impor Solar Senilai Rp 51,73 Triliun

Pertanian

Kementan Dorong Kemitraan dan Integrasi antara Kebun dengan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

Pariwisata

Wisata Religi Tanah Bunda Melayu

  • Senin, 09 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Polhukam
  • Politik
  • Hukum
  • Hankam
  • Pemerintahan
  • Internasional

APBN Jadi Stimulan, Presiden: Pemerintah Kerja Keras Bangun ‘Trust’ Agar Investor Datang

  • Jumat, 15/11/2019 11:50
  • Oleh Berry
Berita Lainnya
  • Pemerintah Meningkatkan Kapasitas dan Memudahkan Peran Relawan Kesehatan
  • Pemerintah Siapkan Strategi Pencegahan dan Penanganan Karhutla 2020
  • Kementerian ESDM dan IEA Tandatangani Kerja Sama Program Transisi Energi
  • Pabrik Baru Polyethylene di Cilegon Bisa Hemat Devisa Rp 8 Triliun

JPP, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya akan menjadi stimulan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.

“Untuk itu, pemerintah akan bekerja keras membangun trust atau kepercayaan agar investor berbondong-bondong datang ke Indonesia,” ujar Presiden sebagaimana dikutip Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman, dalam konperensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019) petang.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dalam konperensi pers itu mengemukakan tugas pemerintah mungkin lebih memperbaiki dari sisi suplainya, market biarkanlah dijawab oleh market.

Sementara, lanjut Suharso, dalam pembiayaan masa depan tentu pemerintah akan lebih membuka peluang lebih besar kepada swasta. Sebab, peranan APBN terutama untuk belanja modal itu kecil sekali di dalam pembentukan modal tetap bruto atau sekitar cuma sekitar 7,6% dari GDP kita.

“Kalau secara total memang APBN-nya besar, dengan belanja barang dan belanja pegawai. Tetapi saya kira intinya kalau menggerakkan ekonomi adalah salah satunya adalah di belanja modal,” jelas Suharso.

Menurut Suharso, pemerintah berharap belanja modal ini ke depan yang diharapkan bisa diperoleh dari swasta dengan segala macam skema. Ia menyebutkan, banyak proyek-proyek, merger proyek bisa ditawarkan kepada swasta termasuk untuk pelayanan dasar publik yang sifatnya itu bisa membentuk revenue, yang dengan demikian bisa ditawarkan kepada swasta dengan standar harga yang dapat dicapai oleh masyarakat.

Jadi ke depan, lanjut Menteri PPN/Kepala Bappenas, pemerintah akan tetap bersinergi dan dengan sumber-sumber keuangan yang alternatif, yang lebih inovatif dalam hal ini swasta. Kerja sama seperti PPP yaitu public private partnership, tetap akan diteruskan atau KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha).

“Dan ada juga sumber-sumber pembiayaan dengan model equitas atau equity financing juga akan tetap diteruskan. Ada 41 merger project yang kita akan tawarkan terbuka kepada umum,” ungkap Suharso.

Asumsi Makro

Mengenai asumsi makro, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengemukakan, tentu pemerintah membangun dengan beberapa asumsi, seperti tingkat inflasi kalau bisa bertahan di bawah 3,5%, pertumbuhan ekonomi kalau bisa rerata 6%, kemudian nilai tukar rupiah bisa bertahan dengan harga 14.000.

“Jadi saya kira mudah-mudahan, namanya asumsi dan skenario itu memang disusun berdasarkan beberapa asumsi. Memang ada sedikit penurunan, misalnya di lifting tetapi kita punya cara untuk mengatasinya dengan B30, B50 dan seterusnya,” pungkas Suharso. (stkb/nbh)

  • Tags:
  • Apbn Stimulan
  • Presiden
  • Pemerintah
  • Kerja Keras
  • Trus
  • Investor

Lihat Juga

KBRI Amman Serahkan Kendaraan Medis untuk Kamp Pengungsi Palestina

Mendagri Saksikan Penandatanganan MoU Batas Wilayah Negara

Bertemu Delegasi JAPINDA, Presiden Minta Realisasi Proyek Masela Bisa Dipercepat

Indonesia Tolak AS Soal Pembangunan Pemukiman Israel di Tepi Barat Tidak Lagi Ilegal

8 Lembaga di Tunisia Siap Bantu Kembangkan Kompetensi Penerjemahan Bahasa Arab JFP

Berita Terbaru

  • Nelayan Semarang Hemat Biaya Melaut Dengan Konkit Bantuan Kementerian ESDM

  • Kejar Target Bauran Energi 2025 Butuh Investasi EBT Hingga USD36,95 Miliar

  • Rahasia SPBU Pertamina Hemat Biaya Listrik Hingga 20 Persen

  • Luncurkan Aplikasi MVP, Pemerintah Pantau Kegiatan Penjualan Produksi Mineral

Terpopuler

  • 01

    Kapolda: 2 Anggota TNI Korban Ledakan Granat Asap di Monas

  • 02

    Peluang Besar Indonesia - Korea Kerja Sama Tumbuhkan Industri Kreatif

  • 03

    Kejar Target Bauran Energi 2025 Butuh Investasi EBT Hingga USD36,95 Miliar

  • 04

    Terobosan Lagi, Surat Pindah Bisa Diurus di Dukcapil Terdekat

  • 05

    The Straits Times Nobatkan Presiden Jokowi sebagai Asian of the Year 2019

  • 06

    Ini Daftar ASN Berprestasi Penerima Anugerah ASN 2019

  • 07

    Hindari Penyesatan Informasi, Kemenhub Imbau Masyarakat Hati-Hati Beli Tiket Pesawat ‘Online’

  • 08

    Sekjen: Kemenag Dukung Penuh Tindaklanjut Inpres Nomor 7 Tahun 2019

  • 09

    Filosofi “Ala Bisa Karena Biasa” dalam Pembinaan Atlet Tembak TNI

  • 10

    Peran Nyata Indonesia di Dewan Keamanan PBB

 

 

© Copyright 2019 jpp.go.id

  • Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer