• Minggu, 22 April 2018
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
Industri

Kementerian PUPR Minta Pengembang Dukung Pembangunan Kota Baru

Pariwisata

Bali Sabet 3 Kategori Penghargaan dari Chinese Tourist

Pariwisata

Putra-Putri Pariwisata Nusantara, Endorser Promosi Daya Tarik Pariwisata di Daerah

Industri

Menteri Airlangga: Ekonomi Kuat Jika Wirausaha Banyak

  • Minggu, 22 April 2018
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Berita Foto
  • Berita Video
  • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Polkam
  • Hukum
  • Hankam
  • Regulasi
  • Parlementer
  • Opini
  • Politik

Efektif Putus Rantai Peredaran, BNN Terapkan Tembak Mati Pengedar Narkoba

  • Jumat, 12/01/2018 11:15
  • Oleh Norvan Akbar
Berita Lainnya
  • Rangkaian Gerbong Tiba, Menhub Harapkan Pengoperasian LRT Palembang Dipercepat
  • Kapolri Instruksikan Tembak Mati Polisi Bandar Narkoba
  • Waktu Tempuh Jadi Lebih Singkat, Ganjil Genap Tol Jagorawi Diapresiasi
  • Inapgoc Masih Pertimbangkan Lapangan Tembak Cilodong
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Budi Waseso (kedua kiri) menunjukkan sejumlah barang bukti sabu-sabu yang dikemas dalam kemasan susu bubuk saat ungkap kasus peredaran narkoba di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/1/2018). Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menggagalkan penyelundupan sekitar 7,3 kilogram sabu melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dari Port Klang Malaysia dan menangkap enam tersangka ARW, ZN, RHM, HSN, HMD (tewas), dan IB (tewas). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

JPP, SURABAYA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) memerintahkan anggotanya agar bertindak tegas dengan menembak mati setiap pengedar narkoba, karena cara itu dinilai cukup efektif untuk memutus mata rantai penyelundupan dan peredaran narkoba di Indonesia.

"Penegakan hukum di Indonesia selama ini kurang tegas dalam hal masalah narkotika. Itu sebabnya Indonesia menjadi negara sasaran bagi 11 negara penyuplai obat-obatan terlarang," ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/1/2018).

Untuk itu, sejak menjabat sebagai Kepala BNN, Buwas telah membekali anggota BNN dengan pistol.

"Tidak perlu pakai peluru hampa atau peluru karet. Tidak ada lagi tembakan peringatan bagi pengedar narkoba. Tidak perlu buang-buang peluru lagi. Saya perintahkan untuk tembak langsung tanpa peringatan," tegasnya. 

Dia menjelaskan, perintah tembak langsung itu ditanamkan kepada segenap anggota BNN di pusat maupun daerah karena penyelundup maupun pengedar narkoba selalu memperbarui modus demi dapat meloloskan suplai dari luar negeri.

Lebih lanjut Buwas mengapresiasi tindakan tegas yang telah dilakukan anggota BNN Provinsi Jawa Timur saat melumpuhkan gembong narkoba setelah melalui kejar-kejaran menggunakan kendaraan mobil dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sekitar sepekan yang lalu.

Dia menyebut H-M-D, inisial gembong narkoba yang dilumpuhkan anggota BNN Jawa Timur saat itu, adalah otak intelektual penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu dari Malaysia melalui Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang kemudian dibawa ke Jawa Timur menggunakan kapal feri tujuan Pelabuhan Tanjung Perak. 

Buwas mengungkapkan barang bukti yang berhasil diamankan oleh petugas BNN Jawa Timur dalam penangkapan tersebut adalah sabu-sabu seberat 7,3 kilogram atau senilai Rp14,6 miliar, yang dikemas rapi seolah susu bubuk.

"Inilah yang saya bilang modus para pelaku penyelundupan narkoba selalu berubah. Karena sebelum mereka mengemasnya seolah susu bubuk, kami pernah amankan barang bukti narkoba yang dimasukkan dalam kemasan teh," ujarnya.

Pengungkapan kasus peredaran narkoba oleh anggota BNN Jatim ini, lanjut dia, setidaknya juga telah menyelamatkan 29.200 orang Indonesia, dengan asumsi per gramnya dikonsumsi oleh empat orang. (ant)

  • Tags:
  • Kepala Bnn Budi Waseso
  • Tembak Mati
  • Pengedar Narkoba
  • Narkoba
  • Darurat Narkoba

Lihat Juga

Perpres Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik

Patin Didorong Jadi Menu Utama Makanan Jemaah Haji Indonesia

Kuatkan Sinergi dan Kepaduan DIDU, Pemerintah Tata dan Petakan SDM Sesuai PSN

Mayoritas Madrasah Milik Swasta, Implementasi TASS Digenjot

Guru Tampar Murid, Kementerian PPPA: Bukan Disiplin Positif, Harus Ditindak Tegas

Berita Terbaru

  • Inapgoc Masih Pertimbangkan Lapangan Tembak Cilodong

  • Menko PMK Tinjau Persiapan Haji di Jeddah

  • Perempuan Indonesia Harus Bisa Bebaskan Diri dari Keterbatasan

  • Gempa Banjarnegara, BNPB Diperintah Koordinasikan Potensi Pemerintah

Terpopuler

  • 01

    Revisi Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2018

  • 02

    Menteri Rini Apresiasi Layanan BPJS Kelas Eksekutif RS Pelni

  • 03

    Ketua DPD Siap Melawan Siapapun yang Ingin Merusak Kerukunan Beragama

  • 04

    Belum Optimal, Kemkominfo Ingatkan Lima Tugas Humas Pemerintah

  • 05

    Perbaiki Regulasi Home Base Dosen, Kemenristekdikti: Ke Depan Tidak Lagi di Prodi

  • 06

    Ekonomi Digital, Dirjen Aptika: Bukan Genre Baru, Tapi Cara Baru Berkegiatan Ekonomi

  • 07

    Menperin: Lima Sektor Industri Jadi Pendorong Perkembangan Revolusi Industri 4.0

  • 08

    Jangan Khawatir Masih Banyak Profesi Baru di Era Industri 4.0

  • 09

    Miliki Banyak Bukti, Pemerintah Optimistis PTUN Tolak Gugatan HTI

  • 10

    Terkait RUU Masyarakat Adat, Komitmen Laksanakan Arahan Presiden

 

 

© Copyright 2018 jpp.go.id

  • Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer